Senin, 25 Februari 2013

KONSEP DASAR EKONOMI DAN KOPERASI, SERTA POLITIK DAN PEMERINTAHAN



BAB I
PENDAHULUAN
A.     LATAR BELAKANG
Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari terdapat dua aspek kehidupan yang wajib menjadi perhatian yaitu aspek ekonomi koperasi dan politik yang terus mengalami perkembangan dalam pembangunan jangka panjang, sektor ekonomi masih tetap mendapat prioritas utama. Sedangkan aspek politik yang menyangkut pemerintahan dan kenegaraan, stabilitas tidak dapat diabaikan. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, perkembangan dan pengembangannya harus tetap diupayakan. Stabilitas tersebut, bukan berarti statis melainkan dinamik mengikuti perubahan serta perkembangan internal maupun eksternal global.
Koperasi merupakan usaha bersama dari sekelompok orang yang mempunyai kepentingan yang sama dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Koperasi di Indonesia saat ini telah berkembang dengan pesat karena para anggota-anggotanya yang terdiri dari masyarakat umum telah mengetahui manfaat dari pendirian koperasi tersebut, yang dapat membantu perekonomian dan mengembangkan kreativitas masing-masing anggota. Selain koperasi kami juga akan membahas mengenai politik dan pemerintahan. Anda selaku warganegara dapat mengamati, dan menghayati, bahwa kehidupan kita bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak dapat dilepaskan dari dua aspek kehidupan sosial berpolitik dan berpemerintahan. Politik disini, bukan politik dalam arti sempit, seperti politik praktis melainkan politik dalam bernegara, berpemerintahan dan berwarga dunia. Dan kehidupan berpolitik dalam arti luas itu juga, tidak dapat dipisahkan dengan pemerintahannya. Oleh karena itu, sebelum mengenal lebih jauh marilah kita telaah lebih dahulu arti politik sebagai bidang ilmu sosial dan arti politik dalam konteks ilmu politik.
B.     RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut.
1.      Apa maksud dari konsep dasar ekonomi dan koperasi?
2.      Apa maksud dari konsep dasar politik dan pemerintahan?
3.      Bagaimana keterpaduan ilmu-ilmu sosial dalam pemecahan masalah?
C.      TUJUAN
1.      Untuk mengetahui konsep dasar ekonomi dan koperasi
2.      Untuk mengetahui konsep dasar politik dan pemerintahan
3.      Menjelaskan keterpaduan ilmu-ilmu sosial dalam pemecahan masalah
BAB II
PEMBAHASAN
KONSEP DASAR EKONOMI DAN KOPERASI, SERTA POLITIK DAN PEMERINTAHAN
A.       Ekonomi dan Koperasi
Ekonomi merupakan suatu studi ilmiah mengenai “bagaimana cara manusia memenuhi kebutuhan materi”. Di sekitar manusia itu terdapat sumber daya yang mampu memenuhi kebutuhan manusia, namun penyediaannya terbatas, bahkan ada yang sifatnya langka. Sementara itu, kebutuhan materi manusia cenderung  tidak terbatas. Semua penduduk baik yang berusia lanjut, orang dewasa, para remaja, anak-anak sampai bayi yang baru lahir, menurut pemenuhan kebutuhan, khususnya kebutuhan materi, paling  tidak pangan, sandang, dan papan (perumahan). Padahal sumber daya yang menjaminnya mulai dari lahan (areal tanah ), pertanian, hutan, air, dan sebangsanya ada dalam keterbatasan. Oleh karena itu, upaya ilmu ekonomi, pakar ekonomi, dan kita semua bagaimana mencari keseimbangan antara kebutuhan manusia yamg cenderung  meningkat kuantitas serta kualitasnya dengan kemampuan sumber daya menyediakannya.
Untuk mengatur kesejahteraan rakyat, telah diatur dalam UUD NRI th 1945, pada pasal 33 yang terdiri atas tiga ayat yaitu:
1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama bedasarkan asas kekeluargaan;
2    Cabang.– cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup   orang banyak dikuasai oleh Negara;
3     Bumi, air, dan kekeyaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Dalam pasal 33 ini juga tercantum dasar demokrasi ekonomi, produksi, dikerjakan oleh semua, untuk semua di bawah pimpinan atau pemilikan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran orang-seorang. Sebab itu perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Bangunan perusahaan sesuai dengan itu ialah koperasi. Koperasi adalah  kegiatan ekonomi bersama dari para anggotanya, berasaskan kekeluargaan, kerakyatan, demi keuntungan  bersama, dan tidak  mangutamakan keuntungan ekonomi keluarga semata-mata, melainkan juga memperhatikan keuntungan sosial. Oleh sebab itu dalam usaha ini membutuhkan penanganan dan pengelolaan yang profesional. Konsep-konsep dasar dalam mempelajari ekonomi dan koperasi adalah sebagai berikut:
1.    Kalangan sumber daya
2.    Keterbatasan sumber daya
3.    Kebutuhan yang tidak  terbatas
4.    Konsumsi-produksi       distribusi
5.    Penawaran-permintaan
6.    Kekeluargaan
7.    Keuntungan ekonomi
8.    Keuntungan social
9.    Alternatif pemanfaatan sunber daya
10.           Sumber daya alternative
11.         Sumber daya yang  terbarukan
12.         Sumber daya yang tidak terbarukan
13.         Modal
14.         Tenaga Kerja
15.         Pemuasan kebutuhan
16.         Surplus-minus-keseimbangan
17.         Efektif-efisien-produktif

Pada proses pemenuhan kebutuhan akan sumber daya tersebut terjadi kegiatan ekonomi yang dikenal dengan perdagangan. Dalam perdagangan dibutuhkan produksi,yaitu yang memproduksi barang. Konsumen melakukan penawaran hasil produksi tadi, untuk sampai ke konsumen  harus dilakukan proses distribusi.Hal ini sebagai penyeimbang antara yang kelebihan (surplus) dengan yang kekurangan (minus0). Demikianlah proses dan kegiatan ekonomi belangsung.
Dalam kehidupan ekonomi, bangsa Indonesia yang ber-Pancasila, keuntungan itu tidak semata-mata keuntungan material atau keuntungan ekonomi, melainkan juga wajib mmemperhatikan keuntungan social.Keuntungan ini berarti dirasakan semua pihak,baik produsen maupun konsumen.
Hidup matinya koperasi juga dari keuntungan ekonomi,namun bukan hal yang utama.Oleh karena koperasi merupakan badan yang berasaskan kekeluargaan,untuk berkembangnya koperasi wajib dikelola secara professional. Yang mencirikan koperasi berasaskan kekeluargaan dan demokrasi ekonominya, terutama dalam mempertahankan keuntungan social baginseluruh anggota dan pengguna jasa koperasi wajib menjadi acuan utama.
Modal dalam kegiatan usaha dan kegiatan ekonomi yaitu alat produksi, gedung, lahan, dan yang paling utama adalah SDM.SDM dituntut yang bersikap mental wirausaha,yaitu yang bersikap jujur, disiplin, mandiri, dan bertanggungjawab.Oleh sebab itu kita harus menciptakan seseorang yang seperti itu.
Sumber daya alam, selain ada yang persediaanya terbatas dan langka,dan sifatnya tak terbarukan,oleh karena itu penggunaannya harus berasaskan efektif,dan efisien.Denagn demikian pemanfaatan sumber daya tersebut harus mencapai kegunaan yang setinggi-tingginya dengan tingkat produktivitas optimal.penyalah gunaan sumber daya, kelangkaannya dan pemusnahannya tidak hanya menimpa sumber daya yang tidak terbarukan, dapat juga menimpa sumber daya yang terbarukan.
Kemajuan dan pemanfaatan kemajuan IPTEK dalam bidang produksi,telah pula menyebabkan terjadinya alternative  pemanfaatan dan penggunaan suatu jenis sumber daya.Sebagai contoh penggunaan dan pemanfaatan migas serta batu bara,tidak lagi hanya untuk bahan bakar,melainkan untuk pemanfaatan dan kepentingan yang meluas.Untuk itu wajib dipikirkan sumber daya alternative ,sumber daya pengganti migas.sebagai contoh sumber daya yang belumdimanfaatkan yaitu sinar surya yang melimpah, arus ombak dan gelombang air laut yang tak kunjung henti.Untuk itu dibutuhkan SDM yang dapat mengelola IPTEK atas sumber daya alternative tersebut.
B.                 Politik dan Pemerintahan
Selaku warga Negara dapat mengamati dan menghayati, bahwa kehidupan bermasyarakat, berbangsa serta bernegara, tidak dapat dilepaska dari dua aspek kehidupan sosial berpolitaik  dan berpemerintahan. Ilmu politik merupakan ilmu yang mempelajari kehidupan Negara , mempelajari Negara melakukan tugasnya mencapai tujuan tertentuseseuai dengan tugas tersebut, mempelajari kekuatan kekuasaan sebagai penyelenggaraan Negara, mempelajari kekuasaan memerintah Negara.Dalam konsep ilmu politik, tidak terpisahkan konsep-konsep dasar Negara dan pemerintahan.
Pemerintahan yaitu penyelenggaraan, pelaksanaan kerja secara operasional suatu Negara, atau dengan kata lain pemerintahan itu adalah aparat pelaksana Negara.Oleh Karen itu tentu saja menyangkut tugas dan funsi aparat serta instansi yang ,menyelenggarakan pekerjaan yang menjadi bahan kewajiban Negara.Negara dengan pemerintahannya melekat satu sama lain. Konsep-konsep dasar politik dan pemerintahan adalah sebagai berikut:
1.    Kekuasaan  
2.    Negara  
3.    UU  
4.    Kabinet  
5.    DPR  
6.    DPA  
7.    MA  
8.    Kepemimpinan  
9.    Demokrasi.
10.   Wilayah  
11.  Kedaulatan rakyat  
12.                        Otoriter  
13.                        Monarki  
14.                        Republik

Kawasan yang kita tempati sejak lahir, dan diwariskan secara berkesinambungan dari generasi ke generasi, adalah suatu Negara yang disebut Negara Republik Indonesia.dikatakan Negara karena mempunyai criteria sebagai berikut :
 
1.    Memiliki Wilayah
Luas wilayah Indonesia terdiri dari lautan dan daratan, dimana lautan memiliki luas wilayah yang lebih luas dari pada daratan.Keberadaan Indonesia telah diakui Negara-negara lain,paling tidak oleh Negara-negara sahabat terdekat.
2.    Penduduk
Bedasarkan jumlahnya, Indonesia menempati peringakat empat  setelah Cina, india dan amerika Serikat.
3.    Berpemerintahan
Berdasarkan Unadang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia  th 1945 itu memiliki pemerintahan, yaitu pemerintahan Negara Republik Indonesia.
4.    Kedaulatan
Dalam pembukaan UUD 1945 telah ditegakan tentang kedaulatan Negara, yang dinyatakan sebagai berkedaulatan rakyat.Dengan demikian, kedaulatan telah dimiliki oleh Negara Republik Indonesia.
Konsep dasar yang berkaitan dengan Ilmu Politik yang dapat dikatakan sangat melekat adakah kekuasaan. Kekuasaan adalah seseorang atau kelompok manusia untuk mempengaruhi tingkah lakunya seseorang atau kelompok lain sedemikian rupa sehingga tingkah laku itu menjadi sesuai dengan keinginan dan tujuan dari orang yang mempunyai kekuasaan itu.
Kepemimpinan, kekuasaan, kenegaraan, dan pemerintahan itu kait mengait dalam situasi dan proses dalam wadah yang disebut Negara.Jika mengacu pada UUD 1945, maka kepemimpinanya adalah demokrasi dan kekuatan ditangaan rakyat,sesuai dengan pengertian demokrasi yaitu rakyat berkuasa atau kekuasaan ditangan rakyat, sedangkan kepala Negara atau kepala pemerintahan, hanya mendapat wewenang dari rakyat.
Terselenggarakan suatu Negara dengan baik,tertib, dan aman karena adanya peraturan yang disusun bersama, disepakati bersama serta dipatuhi bersama keberlakuannya.Bagi tingkat Negara dan pemerintahan peraturan atau norma tersebuttersusun dalam bentuk undang-undang.Undang-undang yang menjadi pokok utama atau induk dari segala peraturan, norma dan undang-undang adalah undang-undang dasar.Segala tata cara, upacara, pengaturan dan penyelenggaraan bernegara serta berpemerintahan, telah ditentukan secara garis besarpada Undang-Undang Dasar 1945.Demikian konsep-konsep dasar Ilmu Ekonomi dan Koperasi serta konse-konsep dasar ilmu Politik dan Pemerintahan. 
C.                konten ips
ilmu-ilmu sosial mempelajari tindakan-tindakan manusia yang berlangsung dalam upaya menjelaskan mengapa manusia berprilaku seperti yang mereka lakukan. Suatu struktur ilmu pengetahuan, termasuk ilmu sosial,tersusun paling tidak terdiri dari fakta, konsep dan generalisasi.
a.       Fakta
Fakta adalah informasi atau data yang ada / terjadi dalam kehidupan dan kumpulan oleh para ahli ilmu sosial yang terjamin kebenarannya. Fakta merujuk pada suasana yang khusus dan keberlakuan yang terbatas (kurang berlaku umum).
Contoh :
·         gunung galunggung meletus tahun 1982
·         pesawat garuda indonesia airlines (GIA) terbakar tahun 2007 di Yogyakarta
menurut Savage dan Amstrong (1996:24) konsep tidaklah dipelajari dalam kekosongan, melainkan dicapai dalam suatu proses yang melibatkan fakta-fakta yang khusus. Dari beberapa fakta yang khusus yang saling berkaitan maka terbentuk suatu konsep atau pengertian. Ciri pokok fakta adalah kekhasannya dan sifatnya yang tidak berulang-ulang. Oleh karena itu sering dikatakan bahwa fakta bersifat “buntu”.
Dalam hubungannya dengan pembentukan konsep, fakta harus dipilih secara selektif, agar tidak banyak fakta usang, sehingga sistem berpikir menjadi kurang. Fakta yang harus dipilih adalah fakta yang dapat dijadikan wadah atau pengikat atau dasar dari rincian apabila diperlukan dengan demikian dapat disimpulkan bahwa fakta mempunyai ciri-ciri :
(1)bersifat khas (2) bersifat konkrit (3) tidak berulang-ulang. Maka dari itu fakta bersifat lepas, tidak terikat dengan fakta lain secara logis. Fakta-fakta dalam IPS meliputi fakta yang berhubungan dengan masyarakat dan lingkungannya. Oleh karena itu jumlah fakta tidak terbatas, sebanyak obyek, peristiwa atau proses yang terjadi dalam masyarakat dan lingkungannya.
b.       Konsep
Konsep secara sederhana adalah penamaan (pemberian label) untuk sesuatu yang membantu seseorang mengenal, mengerti dan memahami sesuatu tersebut. Konsep adalah kesepakatan bersama untuk penamaan sesuatu dan merupakan alat intelektual yang membantu kegiatan berfikir dan memecahkan masalah. Misalnya ada sebuah benda padat yang besar, benda tersebut terbuat dari besi atau kayu, digerakkan dengan mesin atau layar, berjalan diatas air, digunakan untuk mengangkut penumpang dan barang, maka dengan kemampuan mental kita, informasi atau fakta itu dapat kita sederhanakan dengan memberi label atau nama “kapal laut”. Konsep itu penting karena konsep membantu seseorang untuk mengorganisasikan informasi atau data yang mereka hadapi.
Konsep merupakan sejumlah fakta yang memiliki keterkaitan dengan makna atau definisi yang ditentukan. Konsep diberi label atau nama berupa kata-kata. Karakteristik atau ciri-ciri konsep disebut atribut. Misalnya konsep “mobil” dapat dijelaskan dengan atribut-atribut berikut.
1)      Kendaraan beroda empat
2)      Digerakkan dengan mesin
3)      Berbahan bakar bensin,solar atau gas
Konsep adalah sekelompok fakta atau data yang memiliki ciri-ciri yang sama dan dapat dimasukkan ke dalam satu nama label. (Sunaryo, 1989:118). Dengan demikian namalah yang membedakan antara satu konsep dengan konsep lainnya(Nursid Sumaatmadja 1986:30). Konsep mempunyai tingkatan-tingkatan. Yang membedakan tingkatan suatu konsep dengan konsep lainnya adalah derajat abstraksi yang dimilikinya. Hal yang membedakan tingkat abstraksi suatu konsep dengan konsep lamanya adalah karakteristik utama konsep yang disebut atribut. Atribut adalah sifat yang membedakan suatu konsep, sehingga menimbulkan bermacam-macam konsep (De Cecco dalam Husem achmad, dkk. 1982:3).
Setiap konsep mempunyai atribut dan tidak selalu sama jumlah dan kualitasnya. Makin tinggi tingkat abstraksi suatu konsep, makin berkurang jumlah atributnya, sehingga ada semacam perbandingan terbalik atau korelasi negatif. Sebagai contoh kita akan membedakan antara laki-laki dan perempuan dengan atribut yang kita pergunakan sama yaitu bentuk fisik, suara dan alat kelamin. Ketiga atribut ini kita kenakan baik kepada konsep laki-laki maupun konsep wanita. Kita dapat membedakan antara laki-laki dan perempuan karena bentuk fisik laki-laki dan wanita berbeda.
Jenis-jenis konsep
DeCecco membagi konsep menjadi tiga jenis yaitu : konsep konjungtif,konsep disjungtif, dan konsep relasional. Suatu konsep dinamakan konjungtif apabila nilai-nilai yang sesuai atau atribut-atributnya terdapat dalam sekelompok benda secara bersama-sama. Sedangkan konsep disjungtif adalah mencari abstraksi persamaan antara benda-benda yang tidak sama. Sehingga tidak memiliki semua atribut dan nilai atribut yang sama. Jenis konsep yang terakhir adalah konsep relasional yaitu gabungan sekelompok benda yang atribut-atributnya mempunyai hubungan yang kita ciptakan.
Dengan melalui konsep diharapkan bisa berpikir atau melihat sesuatu yang berhubungan, menciptakan dan melaksanakan segala sesuatu. Namun demikian, kita harus berhati-hati terhadap konsep stereotipe yaitu : konsep yang didasarkan atas pengalaman-pengalaman yang keliru. Sebagai contohnya : adalah konsep tentang orang kulit hitam dengan atribut-atribut kasar, keras, dan jahat
.
Pembinaan konsep dalam IPS
Agar anak didik dapat memahami pengertian konsep-konsep IPS dengan jelas dan memadai maka seorang guru hendaknya memperhatikan hal-hal penting dalam mengajarkan konsep-konsep IPS. Dalam hal ini yelon (dalam husein achmad, 1982) mengemukakan bagaimana mengajar konsep yang baik sebagai berikut:
1)      Merumuskan tujuan : guru harus menetapkan tujuan tertentu untuk masing-masing mata pelajaran
2)      Menyadari adanya pengetahuan prasyarat yang akan membantu pemahaman konsep
3)      Menyajikan definisi dan contoh-contoh
4)      Memberi kesempatan kepada siswa untuk merespon dan memberikan feedback
c.       Generalisasi
Menurut Nursid Sumaatmadja(1980:83), generalisasi adalah hubungan dua konsep atau lebih dalam bentuk kalimat lengkap, yang merupakan pernyataan deklaratif dan dapat dijadikan suatu prinsip atau ketentuan dalam IPS. Contoh : ada ungkapan :” makin primitif suatu masyarakat, lingkungan hidupnya akan makin mempengaruhi cara hidup masyarakat itu “ kita menemukan paling sedikit tiga konsep yaitu:
1)      Masyarakat primitif
2)      Lingkungan hidup
3)      Cara hidup
      Ketiga konsep tersebut saling berhubungan dan memberi keseimbangan antara yang satu dengan yang lain. Berubah yang satu akan mengubah yang lain. Bila tingkat keprimitifan sekelompok orang itu berubah, maka kita akan mengantisipasi bahwa lingkungan akan kurang berpengaruh terhadap cara hidup masyarakat itu, karena cara hidup masyarakat itu akan mengontrol secara baik lingkungan hidupnya. Generalisasi harus ditulis sedemikian rupa sehingga siswa dapat mengaplikasikannya dalam berbagai situasi yang bagaimanapun juga.
d.      Teori
Sebuah teori adalah sepasang proposisi yang berhubungan dan menerangkan hubungan antara beberapa generalisasi. Menurut david eatson (djodjo suradisastra, 1991/1992), teori terdiri dari tiga tingkatan yaitu generalisasi singular, teori berdimensi sempit, dan teori berdimensi luas.
Generalisasi singular hanya menghubungkan dua konsep, oleh karena itu masih masih termasuk generalisasi biasa. Agar generalisasi singular termasuk kedalam teori, maka harus mengacu kepada pemikiran teoretis. Maksudnya agar jangkauanya lebih luas dan dapat dipakai untuk meramalkan sifat-sifat sesuatu gejala yang baru dihadapi.
Teori berdimensi sempit terbentuk oleh berbagai pernyataan yang terinterelasikan sedemikian rupa sehingga data yang belum tertata dalam pernyataan dapat dituangkan ke dalam suatu pernyataan umum. Maksud penjelasan tersebut adalah untuk menjadikan himpunan informasi menjadi bermakna.
Teori berdimensi luas menjangkau sesuatu yang lebih luas dari teori berdimensi sempit jangkauanya meliputi keseluruhan dalam suatu disiplin ilmu. Teori ini menghubungkan berbagai gejala dan informasi dalam keseluruhan tersebut sedemikian rupa sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh.
Dalam IPS teori juga dapat dipakaiuntuk menjelaskan sesuatu gejala dalam kehidupan dimasyarakat. Sebagai contoh mengapa timbul masalah-masalah sosial dalam masyarakat,dalam batas tertentu dapat dijelaskan. Dengan demikian para pakar ilmu sosial dapat mencari jalan untuk mengatasinya. Dengan adanya kemampuan menjelaskan gejala-gejala dalam masyarakat terdorong untuk memahami perilaku dan posisi kita ditengah masyarakat.
BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Koperasi merupakan salah satu kegiatan usaha yang dapat menjamin kehidupan masyarakat banyak di Indonesia. Ilmu politik sebagai salah satu bidang ilmu sosial, ruang lingkup kajiannya adalah penyelenggaraan kehidupan negara dan pelaksanaan pemerintahan dengan seluk beluk serta persoalannya. Pemerintahan sebagai aparat penyelenggaraan kehidupan negara, menyangkut perangkat-perangkat kekuasaan, kepemimpinan, perundang-undangan dan kelembagaan.
Fakta adalah sesuatu yang betul-betul ada dan bersifat khas, konkrit, dan tidak berulang. Konsep adalah sekelompok fakta yang mempunyai ciri-ciri sama dan dapat dimasukkan dalam suatu nama label. Konsep satu dengan lainnya berbeda karena masing-masing konsep mempunyai atribut dan nilai atribut yang berbeda. Konsep dibedakan menjadi tiga jenis yaitu konsep konjungtif,disjungtif,dan relasional. Untuk menyusun generalisasi diperlukan fakta dan konsep karena fakta dan konsep dapat memberi penjelasan. Dengan penjelasan barulah dapat disusun suatu generalisasi.
Teori adalah sepasang proposisi yang menghubungkan antara beberapa generalisasi.
B.     Saran
Demikian makalah ini, semoga apa yang telah disajikan akan memberi ilmu pengetahuan dan informasi mengenai konsep dasar ekonomi dan koperasi, politik dan pemerintahan serta konten IPS. Diharapkan peserta dapat memahami, menghayati, materi yang telah dijelaskan dan dapat menanamkan nilai-nilai yang positif dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Taneo Silvester Petrus, dkk. 2010. Kajian IPS SD 3 SKS. Direktorat jenderal pendidikan tinggi             kementrian pendidikan nasional
Chainago, A.A., Ch. Toweula, dkk. 1995. Ekonomi. Bandung : Penerbit Angkasa.
Miriam Budiardjo. 1991. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Husein Achmad, dkk. 1982. Konsep-Konsep Ilmu Pengetahuan Sosial. Yogyakarta : FKIS IKIP.
http://heroesmart.blogspot.com/2010/02/pengertian-fakta-konsep.html
http://massofa.wordpress.com/2009/04/25/nilai-dan-sikap-serta-keterampilan-intelektual-personal-dan-sosial-dalam-kurikulum-ips-sd.htmlTim Penyusun. 2005.
Materi Pelatihan Terintegrasi Ilmu Pengetahuan Sosial, Buku4. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar